Ketika Hati Tak Lagi Merasakan Manisnya Ibadah
“Akhir – akhir ini mengapa saya berat beribadah ya kang ?” tanya seseorang kepada kang Soleh.
“ Rasa berat dalam beribadahmu itu karena perbuatan dosa.” Jawab kang Soleh pendek.
“Lo kok bisa kang ?, saya merasa nggak melakukan perbuatan maksiat kok, biasa – biasa saja.” tanya orang itu.
“Justru karena kamu merasa seperti itu, itu salah satu tanda kamu tidak rendah hati. Orang yang tidak rendah hati, biasanya kurang bisa mengevaluasi diri sendiri. “ celoteh kang Soleh.
Mendengar uraian kang Soleh, orang itupun sedikit mengernyutkan dahinya, dalam hatinya berbisik, “masa sih ?”.
Sesaat kemudian, kang Soleh berkata,
“Perbuatan dosa menyebabkan hitamnya hati. Tanda hitamnya seseorang adalah tidak takut dan terkejut mengerjakan perbuatan dosa, serta tidak merasakan manisnya mengerjakan taat, dan kebal nasihat.
Kahmas bin Hasan pernah berkata, “Aku pernah melakukan perbuatan satu dosa, lalu menyesal dan menangis selama empat puluh tahun. “ Orang bertanya, “Apakah dosa itu ya Abu Kahmas?” Jawabnya, “Pada suatu hari aku kedatangan seorang tamu, lalu aku membeli ikan goreng untuk menjamunya. Setelah tamu itu selesai makan, untuk membersihkan aku ambilkan segumpal tanah milik tetanggaku tanpa seizing empunya.”
Mendengar kisah kang Soleh, orang itupun mulai tertunduk.
“Masih merasa nggak punya dosa ?” tanya kang Soleh.
“Bukan nggak punya dosa kang, saya nggak bisa melihat dosa – dosa saya.” Jawabnya trenyuh.
“Itulah mengapa hati bisa menghitam.” Jawab kang Soleh.
(Sumber : Tausiyah of Facebook)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar