Wawancara Wu Chun di Majalah Marie Claire
MARIE CLAIRE
MAN
Jean Christope pernah berkata, kebanyakan orang meninggal ketika mereka mencapai umur 20-30 tahun. Melebihi umur itu, mereka hanyalah bayang-bayang.
Rupanya sulit bagi kita melihat mereka yang masih remaja menyia-nyiakan masa mudanya menjadi begitu sederhana dan membosankan. Mereka menggambarkan masa muda mereka sama seperti kita mendefinisikan antusiasme masa muda. Kapanpun kita menemukan mereka, kita selalu melihat diri yang penuh nafsu. Oleh karena itu, orang seperti Wu Chun yang selalu nampak sederhana, menghindari jatuh cinta karena tak ingin memberi beban pada orang lain. Memilih menyerahkan kesempatan kerja untuk menghabiskan waktu dengan ayahnya. Membuat kita bertanya-tanya, apa ia benar-benar Tuan Baik dan cinta sempurna?
Faktanya adalah dia telah mempertahankan ambisi kuatnya, seperti memberi komentar baik dan positif, bekerja lebih baik agar bisa tetap berdiri, lebih menyayangi, dan tahu bagaimana mengenali diri sendiri, juga menjauhi kekecewaan. Waktu dan pengalaman bukanlah sesuatu yang buruk.
Wartawan yang menginterviuw Wu Chun berkomentar bahwa Wu Chun tampak sangat bersungguh-sungguh dan tidak ada tanda-tanda menyombongkan diri. Tak seorangpun ia gambarkan suka memberontak dan sombong sewaktu ia belajar di OZ (Australia). Saat Wu Chun berjalan, kadang ia suka berjingkat-jingkat atau mengambil langkah lebar. Membuatnya seperti sedang berlari maraton atau sesuatu.
Dalam kehidupan sehari-hari, saat Wu Chun dihadapkan pada gosip yang tidak benar - seperti menikah dan punya anak, atau tertusuk ketika ia memutuskan keluar dari boyband Fahrenheit, Wu Chun selalu tersenyum hangat dan memilih untuk tidak memberi keterangan apapun.
Tak lagi menjadi member Fahrenheit membuatnya memiliki hal yang sangat ia inginkan. Saat bermain film, ia bisa lebih fokus. Saat tidak ada syuting, ia kembali ke Brunei untuk mengolah bisnisnya. Bekerja normal seperti kebanyakan orang, menandatangani berkas dan membalas email. Di sore hari, Wu Chun mampir ke rumah temannya lalu membicarakan banyak hal.
Jean Christope pernah berkata, kebanyakan orang meninggal ketika mereka mencapai umur 20-30 tahun. Melebihi umur itu, mereka hanyalah bayang-bayang.
Rupanya sulit bagi kita melihat mereka yang masih remaja menyia-nyiakan masa mudanya menjadi begitu sederhana dan membosankan. Mereka menggambarkan masa muda mereka sama seperti kita mendefinisikan antusiasme masa muda. Kapanpun kita menemukan mereka, kita selalu melihat diri yang penuh nafsu. Oleh karena itu, orang seperti Wu Chun yang selalu nampak sederhana, menghindari jatuh cinta karena tak ingin memberi beban pada orang lain. Memilih menyerahkan kesempatan kerja untuk menghabiskan waktu dengan ayahnya. Membuat kita bertanya-tanya, apa ia benar-benar Tuan Baik dan cinta sempurna?
Faktanya adalah dia telah mempertahankan ambisi kuatnya, seperti memberi komentar baik dan positif, bekerja lebih baik agar bisa tetap berdiri, lebih menyayangi, dan tahu bagaimana mengenali diri sendiri, juga menjauhi kekecewaan. Waktu dan pengalaman bukanlah sesuatu yang buruk.
Wartawan yang menginterviuw Wu Chun berkomentar bahwa Wu Chun tampak sangat bersungguh-sungguh dan tidak ada tanda-tanda menyombongkan diri. Tak seorangpun ia gambarkan suka memberontak dan sombong sewaktu ia belajar di OZ (Australia). Saat Wu Chun berjalan, kadang ia suka berjingkat-jingkat atau mengambil langkah lebar. Membuatnya seperti sedang berlari maraton atau sesuatu.
Dalam kehidupan sehari-hari, saat Wu Chun dihadapkan pada gosip yang tidak benar - seperti menikah dan punya anak, atau tertusuk ketika ia memutuskan keluar dari boyband Fahrenheit, Wu Chun selalu tersenyum hangat dan memilih untuk tidak memberi keterangan apapun.
Tak lagi menjadi member Fahrenheit membuatnya memiliki hal yang sangat ia inginkan. Saat bermain film, ia bisa lebih fokus. Saat tidak ada syuting, ia kembali ke Brunei untuk mengolah bisnisnya. Bekerja normal seperti kebanyakan orang, menandatangani berkas dan membalas email. Di sore hari, Wu Chun mampir ke rumah temannya lalu membicarakan banyak hal.
Beberapa teman
yang pernah sekelas dengan Wu Chun, kini telah menikah dan mempunyai anak.
Kadang-kadang Wu Chun ingin tetap tinggal di rumah dan menonton film. Dia juga
ingin mengobrol dengan ayahnya tentang semua hal sepele.
Wu Chun ingin menjalin hubungan sejak umurnya 30 tahun. Dia ingin memiliki istri juga anak-anak. Memiliki seseorang untuk dicintai. Tapi di sisi lain, ia tak ingin statusnya sebagai aktor membebani mereka. Sehingga, yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah menjaga perasaan itu tersimpan rapat. Hal bagus yang ia nikmati kini adalah dia bisa bekerja dan hidup seimbang.
Wu Chun lanjut berkata, andai ibunya belum meninggal mungkin ia akan menjadi laki-laki Brunei yang sempurna, menjalankan bisnis dan hidup berkeluarga. Hidup di kehidupan yang sederhana.
"Jika dibandingkan dengan hidupku yang dulu, tak peduli sebanyak apa yang kudapat sekarang. Aku sangat berterimakasih. Aku sangat bangga dengan posisiku sekarang. Bukan karena terkenal, tapi karena aku telah melakukan sampai sejauh ini." ujar Wu Chun.
Ini mengartikan betapa letihnya berada dalam dunia showbiz. Jatuh dari kuda ketika syuting "Saving General Yang", atau diharuskan terbang ke banyak tempat - Brunei, Shanghai, Hongkong, Taipei, dan sekarang London. Sewaktu di pesawat, Wu Chun tidak tidur sedikitpun. Berbeda dengan ketika ia masih tergabung dengan Fahrenheit, ia bisa tidur sejenak sementara member lain berjaga.
"Aku terbiasa menjadi naif dan berpikir bahwa sejauh yang aku tahu itulah yang harus kupikirkan. Aku akan meraihnya. Sekali aku mendapatkannya, selamanya itu akan menjadi milikku. Tapi dalam kenyataannya, dunia ini memiliki banyak hal yang tak mempunyai hasil akhir, tidak benar juga tidak salah. Hasil akhir hanya bisa diberikan, kau tak bisa mencurinya." kata Wu Chun kemudian.
Saat ditanya tentang kepercayaan mengingat pandangan positif tentang kehidupan, Wu Chun menyatakan ia bangkit setelah ibunya meninggal dunia. Hal itu membuatnya sadar bahwa ia harus menghargai apa yang ia punya sekarang.
Wu Chun ingin menjalin hubungan sejak umurnya 30 tahun. Dia ingin memiliki istri juga anak-anak. Memiliki seseorang untuk dicintai. Tapi di sisi lain, ia tak ingin statusnya sebagai aktor membebani mereka. Sehingga, yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah menjaga perasaan itu tersimpan rapat. Hal bagus yang ia nikmati kini adalah dia bisa bekerja dan hidup seimbang.
Wu Chun lanjut berkata, andai ibunya belum meninggal mungkin ia akan menjadi laki-laki Brunei yang sempurna, menjalankan bisnis dan hidup berkeluarga. Hidup di kehidupan yang sederhana.
"Jika dibandingkan dengan hidupku yang dulu, tak peduli sebanyak apa yang kudapat sekarang. Aku sangat berterimakasih. Aku sangat bangga dengan posisiku sekarang. Bukan karena terkenal, tapi karena aku telah melakukan sampai sejauh ini." ujar Wu Chun.
Ini mengartikan betapa letihnya berada dalam dunia showbiz. Jatuh dari kuda ketika syuting "Saving General Yang", atau diharuskan terbang ke banyak tempat - Brunei, Shanghai, Hongkong, Taipei, dan sekarang London. Sewaktu di pesawat, Wu Chun tidak tidur sedikitpun. Berbeda dengan ketika ia masih tergabung dengan Fahrenheit, ia bisa tidur sejenak sementara member lain berjaga.
"Aku terbiasa menjadi naif dan berpikir bahwa sejauh yang aku tahu itulah yang harus kupikirkan. Aku akan meraihnya. Sekali aku mendapatkannya, selamanya itu akan menjadi milikku. Tapi dalam kenyataannya, dunia ini memiliki banyak hal yang tak mempunyai hasil akhir, tidak benar juga tidak salah. Hasil akhir hanya bisa diberikan, kau tak bisa mencurinya." kata Wu Chun kemudian.
Saat ditanya tentang kepercayaan mengingat pandangan positif tentang kehidupan, Wu Chun menyatakan ia bangkit setelah ibunya meninggal dunia. Hal itu membuatnya sadar bahwa ia harus menghargai apa yang ia punya sekarang.
"Aku
selalu teringat akan keluargaku. Meski aku mendapatkan semua popularitas, aku
akan terlalu sibuk untuk menjaga mereka. Dan jika sesuatu terjadi, aku tak akan
ada di sana untuk mereka. Aku pasti akan menyesal. Aku sadar, kebahagiaan
adalah hal penting dalam hidup." ujar Wu Chun.
Wu Chun nampak berbinar-binar saat menceritakan liburan dengan keluarganya. Ia memboyong seluruh anggota keluarganya, termasuk saudara sepupunya, berlibur ke singapur selama 3 hari.
Wu Chun nampak berbinar-binar saat menceritakan liburan dengan keluarganya. Ia memboyong seluruh anggota keluarganya, termasuk saudara sepupunya, berlibur ke singapur selama 3 hari.
Translate oleh Ariek Chun-AzzuraChunniess
Tidak ada komentar:
Posting Komentar